Australia Awards in Indonesia

Australia Awards adalah beasiswa dan studi singkat bergengsi yang bersifat transformatif, diberikan kepada para pemimpin masa depan untuk menempuh studi, penelitian, dan pengembangan profesional di Australia

10 Oktober 2025

From Canberra to Community: Fitria Villa Sahara’s Leadership Journey with PEKKA

Fitria Villa Sahara (Villa) tumbuh dengan keyakinan pada perubahan masyarakat. Villa telah bekerja di bidang pengembangan perempuan dan masyarakat selama lebih dari satu dekade, dengan fokus pada perempuan kepala keluarga, di mana kerentanan sosial, ekonomi, dan hukum sering kali akut. Pada tahun 2005, ia bergabung dengan Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA), mengkoordinasikan program pemberdayaan hukum. Ia menjadi yakin bahwa gerakan ini membutuhkan landasan teori yang lebih kuat agar sesuai dengan praktiknya. Hal ini mendorongnya untuk mendaftar beasiswa Australia Awards pada tahun 2010 dan mengambil gelar Master of Community Development di University of Canberra. Studi yang Menjembatani Teori dan Praktik Bagi Villa, setiap mata kuliah yang ia pelajari di universitas beresonansi dengan isu-isu yang ia temui di lapangan. Mata kuliah perilaku organisasi, kepemimpinan, etika, dan penelitian masyarakat membekalinya dengan kerangka kerja yang kemudian menjadi dasar untuk mereformasi sistem internal PEKKA. Paparan terhadap perspektif masyarakat adat dan pembangunan pedesaan juga memperluas wawasannya. Ia membangun persahabatan dengan sesama mahasiswa internasional dan menjalin hubungan dengan para praktisi dalam sistem peradilan Australia, yang membentuk pemahamannya tentang keadilan, advokasi, dan pembangunan yang inklusif. "Jaringan yang saya bangun di Canberra memperkuat kepercayaan diri saya. Mereka menunjukkan kepada saya bahwa pengalaman kami di Indonesia adalah bagian dari percakapan global yang dapat kita pelajari dan berkontribusi," katanya. Pulang Kampung untuk Memperkuat Organisasi Sekembalinya ke tanah air pada tahun 2013, Villa bergabung kembali dengan PEKKA dan ditempatkan di bagian penguatan organisasi dan operasional, dan kemudian menjadi Deputi Direktur. Villa mulai menerapkan apa yang telah ia pelajari seperti mereformasi sistem internal, membuat kode etik, memperkuat praktik tata kelola dan membangun mekanisme akuntabilitas. Pekerjaannya membangun program pelatihan staf dan kader bertujuan untuk memperkuat hubungan antara lapangan dan sekretariat sehingga sistem PEKKA dapat melayani akar rumput. Memimpin Kolaborasi yang Lebih Luas di bawah INKLUSI Pada tahun 2021, Villa menjadi Co-Director, berbagi kepemimpinan PEKKA. Ia bertanggung jawab atas portofolio program PEKKA yang terus berkembang, termasuk kolaborasi dengan program INKLUSI (Kemitraan Australia-Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif) dari DFAT. "Menjadi Co-Director berarti mengelola beberapa program internasional sekaligus, namun tetap berakar pada suara perempuan akar rumput. Keseimbangan itu selalu penting bagi saya," katanya. Di bawah kepemimpinannya, PEKKA memperdalam perannya dalam inklusi masyarakat. Salah satu inisiatif yang paling awal dan paling terlihat adalah KLIK PEKKA (Klinik Layanan Informasi dan Konsultasi), sebuah layanan penjangkauan keliling yang membantu lebih dari 2.350 perempuan kepala keluarga di daerah terpencil untuk mengakses layanan publik yang penting. Di bawah bimbingannya, Akademi Paradigta juga diperkuat. Program ini menawarkan pelatihan kewirausahaan yang secara khusus dirancang untuk perempuan kepala keluarga, mengajarkan perencanaan bisnis, pembelajaran sebaya, dan membangun jaringan lokal sehingga para peserta dapat membangun mata pencaharian dengan menggunakan sumber daya lokal. "Ketika saya belajar di Australia, saya belajar betapa pentingnya menghubungkan teori dengan realitas sehari-hari. Hal ini membantu saya merancang pelatihan seperti Paradigta agar perempuan tidak hanya dapat mempelajari konsep bisnis tetapi juga menerapkannya di komunitas mereka sendiri. Dari Co-Director menjadi Penasihat Senior Pada awal tahun 2025, Villa beralih menjadi Penasihat Senior. Dalam posisi ini, ia mundur dari manajemen harian untuk fokus pada arahan strategis, pemantauan dan evaluasi, serta membimbing para pemimpin baru. Dia sedang mengerjakan rencana strategis 2030, membantu membentuk kerangka kerja untuk pemantauan, evaluasi, pengetahuan manajemen, dan regenerasi kepemimpinan. Villa melihat tugasnya saat ini sebagai salah satu penatalayanan: memandu arah gerakan sambil menciptakan ruang bagi para pemimpin yang lebih muda untuk muncul

Bagikan artikel ini di:

Artikel Terkait


Kembali ke atas